Minggu, 03 Maret 2013

Conol Band Vs. The Kandang???


UGM adalah salah satu kampus ternama di Indonesia, bahkan termasuk dalam 100 besar kampus terbaik dunia. Ribuan orang cerdas ada di dalamnya. Tentu mereka semua yang ada di UGM sangatlah mengutamakan pendidikan demi kemajuan bangsa. Namun selain itu mahasiswa-mahasiswa UGM juga terbilang cukup mendampingkan seni musik sebagai warna penghias kehidupan perkuliahan mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa UGM yang cerdas dalam bermusik dan cerdas pula dalam mengembangkannya. Grup-grup musik yang cukup dikenal oleh mahasiswa UGM atau bahkan warga Jogja di antaranya adalah Sastromoeni, The Kandang, M-Sinkopasi, dan banyak lagi yang lainnya termasuk Conol Band. Grup-grup musik tersebut tentunya memiliki peran besar dalam kehidupan di kampus UGM khususnya. Mereka sering mengisi acara-acara besar yang diadakan oleh organisasi di kampus atau yang lainnya untuk menghibur penonton dengan sajian musik istimewa yang begitu menarik.

Dalam artikel kali ini secara khusus akan dibahas mengenai dua grup musik yang ada di UGM dengan konsep masing-masing. Kedua grup musik tersebut adalah The Kandang dan Conol Band. Hampir semua mahasiswa UGM tentu telah mengenal The Kandang bukan? Lalu bagaimana dengan Conol Band? Apakah kedua grup musik dari UGM ini memiliki prestasi yang sama? Atau mungkin keduanya memiliki hubungan seni? Atau bahkan mungkin ada cerita yang tidak pernah kita ketahui dari mereka? Untuk lebih jelasnya mari kita simak hal tersebut dalam artikel ini.

The Kandang
Apakah Anda tau apa yang dimaksud dengan Pagoda dalam lingkungan UGM? Ya. Pagoda adalah singkatan dari Pasukan Goyang Kandang yang merupakan nama fans untuk The Kandang Band. The Kandang adalah salah satu grup musik UGM yang saat ini tengah naik daun. Band turun temurun yang berdiri di Teknik Sipil UGM sejak angkatan 1996 ini saat ini begitu dikenal oleh masyarakat UGM khususnya. Jadwal manggung yang terbilang cukup padat mewarnai kehidupan sehari-hari mereka. Namun tentu hal tersebut sudahlah dijadwal sedemikian rupa dengan tetap lebih mementingkan kebutuhan perkuliahan mereka karena pendidikan lah yang menjadi tujuan utama di Teknik Sipil. Secara jelas dapat dilihat bahwa band ini memiliki misi luar biasa dalam mengembangkan musik dangdut yang menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Misi yang sangat luar biasa, kreatif, dan berguna bagi masa depan bangsa. Lagu-lagu yang menjadi masterpiece mereka yang paling dikenal oleh masyarakat UGM adalah Mars Pagoda dan juga TunaAsmara. Dua lagu tersebut merupakan lagu original dari The Kandang yang sudah begitu akrab di telinga kita. Nuansa dangdut yang fresh menjadikan daya tarik tersendiri bagi penikmat musik karena dengan aliran tersebut hal ini begitu mudah memancing otot-otot yang tegang untuk senantiasa bergoyang, bergoyang, dan begitu lepas rasanya untuk diekspresikan. 
Untuk memperkental nuansa dangdut yang dibawakan, The Kandang melengkapi instrumennya dengan seruling dan juga gendang yang menjadi salah satu ikon musik dangdut. Lengkapnya, band ini terdiri dari 7 personel dengan tugasnya masing-masing. Di antaranya dengan formasi sebagai berikut; vokal, gitar 1 (melodi), gitar 2 (ritme), bass, seruling, gendang, dan juga drum. Di setiap penampilannya, mereka selalu terlihat khas dengan balutan kemeja dinas yang berwarna merah marun. Hal ini dapat dikatakan sebagai satu paket lengkap seperti halnya yang dapat kita lihat pada band-band dangdut nasional seperti Sera, Monata, dan lain sebagainya. Jika kita hanya mengetahui lagu-lagunya saja rasanya tidak lengkap tanpa kita ketahui pula mengenai FB fans page, twitter, dan atau akun Reverbnation-nya. Berikut lebih lengkapnya: 

FB fans page     : The Kandang (http://www.facebook.com/thekandang)
Twitter               : @TheKandang
Reverbnation     : The Kandang (http://www.reverbnation.com/kandangband)


Conol Band
ConolBand merupakan sebuah grup musik dari UGM yang mengemas tema besar “fenomena mahasiswa” ke dalam lagu-lagunya. Band yang berdiri sejak akhir tahun 2010 ini beranggotakan 4 orang personel dari fakultas yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Personel-perosonel tersebut di antaranya adalah Agus (vocalist – Ilmu Hukum), Ardi (guitarist – Teknik Industri), Frandy (bassist – Teknik Pertanian), dan Riki (drummer – Agronomi). Kesemua personel tersebut terikat sebagai scholars dari Sugar Group Companies. Mengenai namanya, Conol merupakan singkatan dari Community of Nocturnal Life yang berarti makhluk malam. Itu sebabnya Conol Band menggunakan simbol kelelawar sebagai maskot mereka. Aliran yang dibawakan oleh band ini nampaknya didominasi oleh genre “Rock n’ Roll NAA” (Rock n’ Roll, Ning Abal-Abal). :D

Kalau berbicara mengenai pengalaman pentas, sepertinya Conol Band terbilang jarang menampakkan diri dalam dunia musik UGM. Hal ini bukan berarti mereka terlalu sibuk dengan hal lain, namun lebih tepatnya karena belum mendapat kesempatan untuk itu. Sebagaimana tema besarnya, karya-karya yang diciptakan oleh band ini tidaklah jauh dari fenomena-fenomena mahasiswa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Judul lagu mereka yang kurang lebih sudah sedikit dikenal oleh masyarakat UGM dan daerah lainnya di antaranya adalah “Burjo” dan “T.A (Titip Absen). Kedua lagu tersebut secara free dapat diunduh dalam akun Conol Band di Reverbnation.com. Band yang berlokasi di Kampung Klebengan ini pun sangat setia terhadap studio tempat mereka mengembangkan diri (latihan) yakni di Studio F1, Klebengan. 

Satu hal yang terbilang unik dari Conol Band adalah mengenai proses berkaryanya dalam pembuatan lagu. Perlu digaris bawahi bahwa mereka tidak pernah recording di studio. Untuk memproduksi musiknya mereka mengolahnya sendiri menggunakan software Guitar Pro 6. Untuk merekam vokalnya mereka menggunakan software High Quality mp3 Recording yang tersedia di handphone Samsul versi Android. Berikutnya, suara vocal di-edit dengan software Melodyne kemudian hasilnya di­-compile dengan software Audacity. Semua proses tersebut diolah secara mandiri di kediaman mereka dengan perlengkapan seadanya seperti yang telah disebutkan. Lirik lagu, aransemen, penulisan tab, vocal editing, sounds mixing, dan sebagainya ditugaskan pada gitaris mereka. Oleh sebab itu dapat dimaklumi apabila mp3 hasil karya mereka terdengar lebih rendah kualitasnya dibandingkan mp3 hasil olahan sound engineer studio-studio ternama. 

Conol Band memanggil fans-nya dengan 2 sebutan berdasarkan jenis kelamin. Untuk fans pria disebut Cobra (Conol’s Brader) sedangkan untuk fans wanita mereka namai Costa (Conol’s Sista). Atau untuk menyebut keduanya mereka menamai fans-nya dengan sebutan Cobras (Conol’s Brader and Sista). Berbicara mengenai website yang dapat memperkenalkan kita lebih jauh dengan mereka atau bahkan untuk men-download lagu mereka secara gratis kita dapat mengunjungi situs-situs berikut:

FB fans page     : Conol Band (http://www.facebook.com/conolband)
Twitter               : @ConolBand
Reverbantion     : Conol Band (http://www.reverbnation.com/conolband)
Youtubue          : http://www.youtube.com/user/rikyard17
Blog                 : ardibadappleprasetyo.blogspot.com

Apa Hubungan The Kandang dengan Conol Band?
The Kandang adalah salah satu grup musik yang terbilang sangat luar biasa dalam hal menarik hati para penikmat musik. Lagu-lagunya yang easy-listening terkesan begitu ramah untuk dinikmati. Sekali kita mendengarkan lagu-lagu dari The Kandang, maka dijamin kita tidak dapat menahan tubuh untuk bergoyang. Musik dangdut yang dibawakannya seakan menyihir syaraf-syaraf tubuh kita untuk menjadi lebih rileks dan lebih lepas untuk senantiasa bergoyang-goyang seperti petikan lirik lagunya yang berjudul “Mars Pagoda.” Lalu apa hubungannya dengan Conol Band? Ya. Ini lah jawabannya. Conol Band adalah salah satu band UGM yang kesemua personelnya merupakan Pagoda (Pasukan Goyang Kandang). Kesemua personel Conol Band mulai tersihir dengan pesona dangdut The Kandang sejak adanya event UYT (UGM Youth Talent) 2012 yang diselenggarakan oleh SP2MP. Pada saat itu Conol Band berpartisipasi sebagai salah satu peserta lomba di event tersebut dan The Kandang menjadi bintang tamunya. Dari penampilan di event tersebut Conol Band secara langsung meresmikan diri mereka sebagai Pagoda. 

Acap kali Conol Band memutar lagu-lagu karya The Kandang di Marco (Markas Conol), tak ragu volume tuner-nya pun di­-set pada arah jam 2 atau bahkan jam 3 speaker Simbah_Daa. Kesan mantap selalu dirasakan setelah pemutaran lagu-lagunya. Sampai tiba suatu hari, gitaris Conol Band tiba-tiba terbius dan tak sadarkan diri lalu menuliskan guitar tab lagu Mars Pagoda di Guitar Pro 6. Tak berhenti di situ, Conol Band secara tim melanjutkan project tersebut menjadi sebuah file mp3 yang kemudian di-upload di Reverbnation.com dengan nama “TheKandang – Mars Pagoda (Covered by Conol Band).” Yang lebih berkesan lagi, Conol Band juga pernah sekali berbuat iseng untuk mengamen di Sunmor UGM dengan membawakan lagu tersebut. Saat itu nampaknya Conol Band begitu antusias dalam membawakan lagu tersebut sehingga para pendengar juga terlihat terhibur dengan terlantunnya lagu tersebut. 

Panggung Techfest 2011
Ardi Conol saat bersama Utusan Panser Ireng
Satu hal untuk menjadi sebuah informasi, bahwa dulu pada tahun 2011 pernah diselenggarakan event Tekfes di Fakultas Teknik UGM. Hal ini sepertinya begitu diingat oleh gitaris Conol Band, karena pada saat itu gitaris Conol Band sempat satu panggung dan menjadi pasangan battle gitaris dengan Eros (gitaris The Kandang). Menurut pengakuan gitaris Conol Band, saat itu dia merasa begitu grogi, terlebih lagi saat mendengar nama pasangan battle-nya adalah Eros. Nama yang begitu identik dengan gitar Fender Telecaster-nya. Dan ternyata benar, meski bukan Eross SO7, namun Eros yang ini juga terbilang sangat profesional dalam berbicara dengan 6 senar. Tak heran dia dinobatkan menjadi gitaris terbaik se-Fakultas Teknik di masa itu. Untuk itu, gitaris Conol Band mengaku bangga akan hal tersebut. 

Sebagai wujud kecintaan Conol Band terhadap The Kandang, tak jarang Conol Band selalu menyempatkan diri untuk ikut bergoyang bersama The Kandang saat mereka diundang dalam acara-acara tertentu. “The Kandang memang Joss!”, ujar Conol Band. 

Kesimpulan
Conol Band Vs. The Kandang
--> Conol Band adalah Vans-nya The Kandang. Hahaha!

Buka sithik Joss!!!
Buka sithik Joss!!! Joss!!! 

(Ardi Prasetyo-2013)

Kamis, 28 Februari 2013

Fenomena Mahasiswa dalam Nada



Lingkungan mahasiswa merupakan sebuah lingkungan yang sejatinya sangat fenomenal. Jika kita amati dengan baik, maka kita akan mendapati betapa uniknya tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena-fenomena unik tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 kategori utama berdasarkan lingkungan di mana mahasiswa berperilaku. 

T.A (Titip Absen)
Yang pertama adalah fenomena mahasiswa saat di kampus. Sebagaimana mestinya, saat di kampus perilaku mahasiswa tidaklah jauh dari kata belajar. Akan tetapi itu hanyalah ungkapan “semestinya”, bukan atau belum tentu yang sebenarnya. Salah satu fenomena mahasiswa yang terbilang unik dan riil adalah T.A. Bukan singkatan dari Tugas Akhir, melainkan Titip Absen. Mahasiswa yang melakukan hal tersebut dapat dikatakan sebagai mahasiswa “setan” karena hadir sebagaimana yang tercantum dalam absensi namun raganya tak terlihat. 

Burjo
Fenomena kedua adalah fenomena yang terjadi saat mahasiswa berada di kos. Salah satu hal yang tak dapat dipungkiri oleh mahasiswa adalah frekuensi begadangnya yang tergolong tinggi. Entah obrolan atau kegiatan lain apa yang dilakukan, nampaknya mahasiswa begitu tekun menjalaninya sampai dini hari. Oleh sebab itu tak jarang dari mereka yang mengundang grup musik keroncong untuk berdendang dalam perut mereka alias kelaparan. Hal yang bisa dilakukan  mungkin hanyalah memakan roti, masak mie instan, atau pergi ke kedai makanan instan 24 jam non-stop yang biasa di sebut Burjo (khususnya di area Kota Jogja). 

Cuci Mata
Fenomena ketiga atau yang terakhir dan tak kalah uniknya adalah perilaku mahasiswa saat berada di luar kampus dan di luar kos. Kali ini cukup jomlo saja yang dibahas karena hidupnya yang lebih fenomenal atau pun frontal. Khususnya bagi para mahasiswa pria, berdasarkan pengamatan saat berada di luar seperti di mal, tempat hangout, ataupun pasar pagi. Yang kerap kali mereka lakukan hanyalah sekedar jalan-jalan layaknya orang yang mencari barang untuk dibeli. Namun itu hanyalah sebuah cover. Yang menjadi isinya adalah bahwa sesungguhnya mereka berjalan-jalan untuk tujuan biologis ringan dan normal, yakni untuk me-refresh otak dengan menemukan gadis-gadis yang cantik, seksi, dan sebagainya terutama yang berbau-bau kesempurnaan wanita secara visual. Akan tetapi berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tak satu pun dari mereka yang terlihat berani untuk mendekati gadis yang membuat mereka tertarik. Entah kenapa, mungkin saja hal ini hanyalah sebuah tipuan semata agar mereka dipandang sebagai pencinta wanita, padahal sesungguhnya penyuka sesama pria.
Hal-hal tersebutlah yang selama ini terlihat begitu menonjol dan menjadi fenomena tersendiri yang terjadi pada mahasiswa. Lalu bagaimana jika hal ini dikemas menjadi sebuah runtutan kata bernada dan berlatar belakang suara musik? Atau gampangnya dikemas menjadi sebuah lagu. Tentu hal ini akan sangat menarik dan membawa kesan tersendiri dalam mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi pada mahasiswa.
Conol Band
Yang satu ini mungkin dapat dikatakan sebagai fenomena mahasiswa yang memuat tentang fenomena mahasiswa, namun dalam nada atau lagu. Ya, siapa lagi kalau bukan Conol Band. Band dengan nama Conol yang merupakan singkatan dari Community of Nocturnal Life ini adalah sebuah band indie Jogja dengan aliran yang dominan pada Rock n’ Roll. Band yang terbentuk di akhir tahun 2010 ini beranggotakan 4 mahasiswa cerdas yang tengah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) terhitung aktif sejak 2010. Personel-personel Conol Band yang kesemuanya telah tersertifikasi sebagai pria-pria tampan ini di antaranya adalah Agus Riyadi (vocalist - Ilmu Hukum), Ardi Prasetyo (guitarist – Teknik Industri), Frandy H. Gultom (bassist – Teknik Pertanian), dan Riki Dwi A. (drummer – Agronomi). Jika ditinjau dari tema besarnya, dapat kita ketahui bahwa band ini memang benar-benar mengusung fenomena mahasiswa ke dalam lagu-lagunya. Hal ini kedengarannya sangat fenomenal bukan? Bukan. :D. Biarkan orang lain menghujat penulis karena mengatakan hal tersebut. Karya-karya mereka saat ini terbilang sudah banyak yang mengetahui atau bahkan sudah banyak yang memiliki mp3-nya. Lagu-lagu fenomenal tersebut di antaranya adalah Burjo dan T.A (Titip Absen). Kedua lagu tersebut merupakan lagu dari Conol Band yang paling banyak dikenal oleh publik, terutama para mahasiswa baik yang berada di wilayah kota Jogja maupun yang berada di luar Jogja.

Informasi dan Reservasi
Layaknya band-band berlabel mayor, Conol Band juga tentunya memiliki manajemen yang berfungsi untuk mengatur penjadwalan, job, dan sebagainya. Tanggung jawab untuk mengurus manajemen tersebut diserahkan pada seorang mahasiswa senior (angkatan 2008) dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM bernama lengkap Jaka Permana Adi Saputra. Jika Anda tertarik untuk melakukan reservasi band ini guna mengisi acara atau menghibur pengunjung kafe, Anda dapat menghubungi manajemen atau pun personelnya secara langsung dengan berkunjung ke basecamp kami dengan alamat Kampung Klebengan, Jl. Jeruk No. F38, CTVIII, Depok, Sleman, Yogyakarta. Atau jika Anda ingin menghubungi melalui line telefon, Anda dapat menelefon ke nomor 0857-9921-0524. Satu hal lagi yang tidak boleh Anda lewatkan yakni mengenai informasi lebih lanjut tentang Conol Band. Untuk melihat profilnya dan men-download mp3-nya secara gratis Anda dapat mengunjungi Reverbantion.com/conolband. Untuk terhubung dengan akun twitternya silakan follow @ConolBand. Satu hal lagi yang mungkin tidak asing yakni FB. Fans page band ini bernama Conol Band atau bisa dibuka melalui Facebook.com/conolband. Jangan lupa untuk follow dan like fans page-nya untuk meng-update berita terbaru dari Conol Band. Tunjukkan bahwa Anda adalah seorang mahasiswa yang fenomenal. (Ardi Prasetyo-2013)